KBMN PGRI ke 28
Hari /tanggal : Rabu/11 Januari 2023
Tema ; Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Narasumber ;Dra.Sri Sugiastuti,M.Pd
Moderator : Widya Setyaningsih,S.Ag
Hari sudah sore,langit diufuk barat mulai kemerahan pertanda siang akan berganti malam.Burung-burungpun kembali kesarang menghangatkan anak-anaknya yang mulai kedinginan seiring malam yang mulai menanjak.
Di teras depan ibu sedang menunggu ayah yang waktu ditelfon tadi sedang menuju jalan pulang. Ana dan Dika sudah bersiap-siap pergi ke musholla yang tidak jauh dari rumah.Mereka bertiga menunggu kepulangan ayah untuk bersama-sama menunaikan sholat Magrib di Musholla.
Beberapa saat kemudian sudah terdengar suara motor ayah yang baru pulang dari kantor. Hari ini ayah pulangnya agak sore karena ada tugas yang harus diselesaikan,kata ayah tadi di telefon.Ibu sudah menyiapkan makan malam dibantu Ana tadi siang. Keluarga yang terdiri dari Ibu Fatimah dan Bapak Rusdi ini mempunyai dua orang anak,Ana dan Dika yang masih sekolah.Anak duduk dikelas 9 SMP dan Dika masih kelas 6 SD.
Seperti biasa keluarga kecil ini selalu melaksanakan sholat berjamaah di mesjid terutama waktu Magrib dan Subuh.Setelah itu mereka makan malam bersama.Ayah selalu mengingatkan agar dalam satu hari harus ada kebersamaan di meja makan sambil bercerita kegiatan yang mereka lakukan dalam hari itu.
Agak berbeda denga malam yang lain,ibu menyiapkan makam malam lebih awal karena malam ini ibu akan mengikuti kelas KBMN PGRI ke 28 yang hari ini memaski pertemuan kedua. Jadi ibu telah menyiapkan segala kebutuhan keluarga agar sewaktu mengikuti kelas online tersebut lebih fokus.
Setelah kembali dari musholla keluarga ini melaksanakan makan malam. Ana berkata kepada ibu,"Biar Ana yang memberskan meja makan ini bu,Ibu kan ada kelas malam ini".
"Baiklah Na,Ibu memang buru-buru,nih,takut ketinggalan .apalagi pemateri malam ini idola ibu lagi",kata ibu.
Ibupun langsung ke ruang tengah dan membuka laptop.Waktu menunjukkan pukul 18.50.Wib berarti tinggal sepuluh menit lagi kelas akan dimulai.Ibu menyiapkan cemilan ringan dan kopi sebagai antisipasi jika kantuk menyerang karena biasanya kalau perut sudah terisi kadang mata jadi mengantuk.
Tepat jam 19.00 kelas dibuka oaleh moderator,ibu Widya dengan sebuah pertanyaan,
"Pernahkah sahabat melakukan sesuatu denhan rasa senang atau rasa cinta?
"Ya itulah Passion",kata beliau
"Hari ini kita akan menumbuhkan passion kita dalam menulis.Bersama bunda hebat idola kita,bunda Kanjeng sang ratu Antologi dalam tema Menjadikan Menulis Sebagai Passion"
Ibu semakin tertarik dengan tema malam ini yang merupakan jantung bagi sesorang yang ingin bisa menulis.
Selanjutnya moderator menyampaikan PPT yang dikirim oleh narasumber Writing is My Passion.Sebuah materi yang sangat menarik karena ujung tombak dalam menulis.selanjutnya narasumber mengambil alih kelas.
Passion adalah gairah yang dimiliki oleh semua orang. Bagaimana cara kita menjaga Passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang ingin dan ingin lagi sehingga tak pernaha padam.Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikann,ya suatu rencana maka giat menulis tidaka akan padam,karena sudah me njadi kebutuhan bukan beban.Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.
Ibu Kanjeng juga menanyakan "Mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan?"
Beliau menjawab," Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Selain itu hingga saat ini profesi menulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihargai dan dihormati secara sosial".
Bunda Kanjeng melanjutkan materi tentang langakah-langkah menjadi penulis yang baik.
1. Membaca banyak buku
"Untuk menjadi penulis yang baik,kita perlu membaca banyak buku yang bersifat general (umum)maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita). Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat. Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media” tulis Bunda Kanjeng dalam slidenya.
Sementara itu Ana dan Dika telah menyelesaikan tugas sekolah mereka dan duduk didepan TV menonton acarakesuakan mereka.Ibu keluar sebentar menemui ayah yang duduk di depan sambil menghisap rokok.Sengaja ibu berjalan keluar karena kantuk yang mulai menyerang.ternyata kopi yang disediakan tidaka mampu menghalau rasa kantuk yang menyerang.
Setelah merasa agak segar ibu kembali ke laptop yang masih menyala. Kelas menulis masih berlanjut. Bunda Kanjeng menjelaskan tentang lima tahap dalam menulis yaitu
1.Menggali da menemukan gagasan/ide
Pada tahap ini penulis bisa melakukan pengamatan tentang suatu peristiwa,berimajinasi,membaca buku .Untuk mempermudah munculnya ide penulis bisa melakukan Brainstorming
2.menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca.
Pembaca merupakan sasaran yang akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, penulis harus memastikan bahwa tulisan yang dihasilkan akan marketable.
3. Menentukan topik.
Jika tulisan penulis sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja,Jika ssarannya siswa yang mau kuliah bisa dengan topik "jurus jitu lulus SMBPTN"
4. Membuat outline atau gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja.Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan bahan materi atau buku. Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Bunda Kanjeng menutup kelas menulis dengan pesan bahwa menulis itu harus sabar. Penulis pemula sebaiknya fokus pada konsistensi atau ketekunan dalam menulis.
“Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.” pesan Bunda Kanjeng pada penulis pemula.
Kemudian moderator membuka sesi tanya jawab dan dijawab dengan sempurna oleh bunda Kanjeng,
Bunda Kanjeng yang dujuluki ratu antologi menutup presentasi dengan gambar-gambar buku yang telah diterbitkan oleh beliau. Ada buku tentang motivasi, parenting, novel populer, dan juga buku-buku antologi yang telah diterbitkan bersama dengan berbagai komunitas literasi.
Timbul pertanyaan dalam diri ibu,"mampukah saya mengikuti jejak Bunda Kanjeng?" Jawabannya tentu dengan usaha yang sungguh-sungguh sesuatu yang rencanakan akan terjadi ".Mudah-mudahan saya bisa melakukannya",bisik ibu dalam hati.
Seanjutnya ibu membuat Resume dari kelas KBMN malam ini.
Lebih kurang satu jam kemidian resume ibupun siap dan segera beliau kirimkan ke group KBMN ke 28. Tidak lupa ibu mengisi link absensi dan pengumpulan resume.
"Alhamdulillah tugas malam ini kelar sudah",kata ibu sambil menyimpan laptop
Ibu kemudian melihat ke kamar Ana yang sudah tertutup.Dika sudah tertidur sementara ayah masih menonton TV. Ibupun siap-siap untuk tidur
Komentar
Posting Komentar